Naskah dan Foto Wahyu Jati Kusuma![]() |
Wisata Kayangan - Air yang jernih dan pemandangan hijau menjadi view menarik di lokasi Wisata Kayangan. |
Melintasi kawasan perbukitan Menoreh
khususnya yang membentang di wilayah
barat Yogyakarta dan timur Kabupaten Purworejo sudah sering saya lakukan.
Pemandangannya yang hijau dan jalanan yang berkelok-kelok khas daerah
perbukitan membuat saya selalu ingin melintasinya.
Dari sekian perjalanan, saya
kerap membaca papan penunjuk arah yang bertuliskan Wisata Kayangan. Awalnya saya tak mengindahkan tulisan itu dan
hanya sekedar lewat saja. Namun pada
awal tahun 2013 kemarin akhirnya saya tergoda untuk mengikuti arah papan
tersebut. Wisata Kayangan ternyata
merupakan sebuah wisata panorama alam berupa bendungan dari pertemuan dua sungai yaitu
Sungai Ngiwa dan Sungai Gunturan. Pada waktu itu saya pun hanya sekedar menengok
dari atas motor saja, kemudian pergi begitu saja.
Selang satu tahun kemudian saat
saya berniat mencari lokasi dengan pemandangan yang hijau saya pun teringat
akan Wisata Kayangan. Akhirnya, Sabtu (22/3) kemarin saya pun memutuskan untuk
mendatangi tempat itu lagi. Wisata
Kayangan sendiri berada di Desa Pendoworejo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten
Kulon Progo, Yogyakarta. Dari Kota Yogyakarta Wisata Kayangan berjarak sekitar
25 km.
![]() |
Kondisi air yang dangkal dan bebatuan yang tersebar membuat kita bisa duduk-duduk diatas batu sambil bermain air. |
Di Wisata Kayangan anda bisa
bermain air dan menikmati gemercik suara air yang mengalir dan menyaksikan
tebing yang menjulang. Tempat ini cocok bagi Anda yang penat dengan aktifitas
sehari-hari dan sedang mencari wisata alam yang menyenangkan.
Saat saya datang kesana kemarin,
disana tidak ada siapa-siapa, hanya ada saya sendirian. Rasanya pun semakin
menyenangkan dan tenang karena tidak ada suara-suara lain selain suara alam itu
sendiri. Saya pun bebas mengarahkan pandangan mata saya ke segala arah.
Tak selang berapa lama, rombongan
anak-anak usia pra sekolalah pun datang dengan didampingi oleh guru dan orang
tua mereka masing-masing. Satu persatu mereka pun turun untuk bermain air, suasana
pun berubah dengan kehadiran mereka. Canda dan tawa khas anak-anak usia pra sekolah
yang berpadu dengan suara gemercik aliran air menjadikan suasana semakin asik.
Saya pun tak merasa terganggu dengan kehadiran mereka, toh ini juga tempat umum
yang siapa saja boleh datang ke sini.
Saya pun kemudian ngobrol dengan ibu
guru yang tengah mendampingi anak-anak tersebut. Menurut penuturannya di Wisata
Kayangan pada bulan sapar selalu diramaikan dengan kegiatan tradisi yang mampu
menarik banyak wisatawan. Tradisi itu adalah Kembul Sewu Dulur Saparan dan
tradisi Ngguyang Jaran.
Kembul Sewu Dulur Saparan adalah
tradisi kenduri yang dihadiri oleh masyarakat sekitar yang datang dengan membawa makanan
masing-masing, kemudian setelah doa bersama dilanjutkan dengan makan bersama.
Siapa saja yang hadir boleh menikmatinya. Sedangkan Ngguyang Jaran atau dalam
bahasa Indonesia yang artinya memandikan jaran adalah tradisi memandikan kuda
lumping.
“Jadi kalau lagi bulan sapar
disini rame banget mas, disini juga didirikan tenda-tenda untuk kegiatan-kegiatan
itu mas,” terangnya.
Setelah mendengar cerita
tersebut, dalam hati saya ingin sekali melihat secara langsung tradisi Kembul
Sewu Dulur Saparan. Semoga waktu dan kesempatan berpihak kepada saya.(*)
![]() |
Tebing yang menjulang menjadi pemandangan yang menarik. |
Note :
-
Untuk mencapai lokasi Wisata Kayangan, Anda
sebaiknya membawa kendaraan pribadi, karena setahu saya tidak tersedia
angkuitan umum.
-
Dari kota Yogyakarta anda bisa melalui rute
Jalan Godean hingga ke simpang empat Kenteng. Kemudian Anda terus lurus ke arah
barat atau ke arah Perbukitan Menoreh hingga Anda menemukan simpang empat
kembali. Kemudian Anda ambil arah ke kanan sekitar 1 km. Setelah berjalan sekitar 1 km, Anda akan
menemukan masjid di kanan jalan. Kemudian anda masuk ke gang perkampungan
yang berada persis di depan masjid sejauh lebih kurang 900an meter.
No comments:
Post a Comment